Beberapa waktu lalu, ketika saya tengah berdiskusi bersama kakak saya, tiba-tiba ada sebuah gagasan yang kurang-lebih bunyinya seperti ini, "setujukah jika iblis dinilai lebih mulia dari manusia?" itu mungkin hanya sebuah argumen. Tetapi, pasti ada hal yang menyebabkan terciptanya gagasan tersebut. So? Coba baca ini ;)
Semua pasti tahu bagaimana awal mulanya Allah menciptakan manusia.
Dan saat Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam, Allah
mengumpulkan para malaikat dan iblis pada saat itu dan diperintahkan-Nya
untuk menyembah Nabi Adam. Namun, apa yang dilakukan oleh Iblis? Ia
menolak karena merasa dirinya lebih mulia karena ia diciptakan dari api,
sedangkan Nabi Adam dari tanah. Seketika itu juga Allah mengusir Iblis
dari Surga ke Neraka. Apakah Iblis mengeluh? Di luar umpatannya kepada
Nabi Adam dan janjinya untuk terus menganggu anak cucu adam, Iblis
menerima hukuman dari Allah tersebut tanpa mengeluh.
Bagaimana dengan
manusia? Saat kita mendapatkan ujian ataupun cobaan, kita pasti sering
kali ngeluh. Cuma dikasih tugas dari guru/dosen melebihi kadar dari
biasanya, pasti kita udah ngeluh. Itu baru segelintir contoh.
Contoh
berikutnya. Apa kalian pernah mendengar, ada setan yang nyembah manusia? Kepada siapakah mereka berdoa (atau sekedar minta restu, jika tidak boleh dibilang berdoa) sebelum melakukan sesuatu? Allah. Manusia? Masih banyak diantara kita yang terkadang lupa untuk berdoa (saya pun begitu). Dan banyak
orang yang percaya terhadap dukun-dukun yang meminta bantuan setan dengan
cara memberi pesugihan atau sejenisnya. Ada yang berpikir
begini, “setan kan memang tugasnya menggoda manusia” Nah! Itu tugas setan, bukan? Apa tugasnya setan? Menggoda manusia. Yap! Lantas, apa
tugas manusia? Melawan sedemikian rupa agar tidak tergoda.Dalam Al-Quran pun sudah dijelaskan dan diwajibkan agar kita tidak boleh sampai tergoda oleh godaan setan.
Lalu, ada yang pernah mendengar setan membunuh sesamanya? Kenapa manusia
banyak yang membunuh sesama manusia? “setan kan udah jadi setan, ngapain
pada saling bunuh-bunuhan?” Apa hubungannya? Kalau seperti itu jawabannya, saya tanya balik, "memangnya manusia mati jadi setan?" (saya harap anda mengerti)
Pada suatu ketika, saya sempat mendengar ceramah seorang ustadz di mesjid. Beliau bercerita tentang Nabi Ayub yang begitu taat berdoa,
beribadah kepada Allah. Dan ketika setan ingin menggoda Nabi Ayub, ia minta izin dulu
lho sama Allah. Manusia? Ngambil duit Negara saja nggak izin dulu. (*eh)
Itu hanya beberapa ulasan saja. Dan dari ulasan tadi bukan berarti saya berkata,
“oh, iya ya. Setan bener juga. Kalo gitu kita ngikut setan aja yuk” Oh, No!!! Judul artikel ini mungkin kira-kira
sama artinya dengan “bebek aja bisa antri.” Kalo mereka yang "rada-rada"
pasti akan berpikir, “emangnya gue bebek?” Maksud saya, ini hanyalah untuk introspeksi diri kita masing-masing. Setan saja
bisa menjalankan tugasnya dengan baik, kenapa kita enggak? Padahal manusia merupakan makhluk paling
sempurna, makhluk paling mulia di muka bumi.
Selamat Membaca…:))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar